what a weekend.......

Hari ini jadi salah satu hari kedudulan gue. Beneran deh rasa bete itu sangat-sangat ga bae untuk jiwa & hidup & bikin ketidakberuntungan-ketidakberuntungan terjadi secara beruntun. Begini niyy ceritanya, berawal dari kebete'an yang tiba-tiba muncul ntah kenapa (bukan ntah kenapa siyy, sebenarnya gara-gara sebel ama diri sendiri & si honey & ama perasaan baru ini :p). Ga berapa lama gue mendapat telpon dari Delvi yang sedang berada di konter (bener ga siy nulisnya gini?) Airasia KL central untuk mengurus tiket onlinenya, dan meminta gue untuk segera menyusul kesana buat membantu meyakinkan mbak-mbak disana dengan menunjukkan kartu kredit gue. Duhh susah nih si mbak-mbak sangat tidak korperatif banget. Pas mo berangkat, turunlah hujan dengan derasnya, tapi mau ga mau gue mesti tetep pergi. Berjalan menuju ke halte bis, walaupun sudah menggunakan payung, tapi angin membuat air hujan tidak segan-segan menyirami celana jins gue, lumayan basah & nyess dingin terasa menyentuh. Selanjutnya keberuntungan rasanya enggan menghampiri gue saat itu, bis E2 yang menuju ke KL pun tak kunjung datang. Saat menunggu itu, tiba-tiba gue mendapat sms dari mba Ratna (temen serumah gue) & mengabarkan kalo ceret air gosong karena saat pergi tadi gue lupa mematikan kompor gas, upppsshhh ya ollooohhh untung tidak terjadi apa-apa. Sifat pelupa ini memang sudah semakin akut tampaknya *lirik Najib, :p*. Kemudian setelah hampir 1 jam gue menunggu dan barulah bis datang. Gue berlari ke arah pintu, berharap si pak cik mau membukakan pintu dan membiarkan gue masuk untuk menunggu di dalam bis sebelum bis ini berangkat lagi, yaitu sekitar setengah jam kemudian. Tapi harapan gue itu sia-sia belaka, si pak cik keluar dari bis untuk melapor tanpa memperdulikan kehadiran gue disana ;). Tak berapa lama pak cik itupun kembali dan masuk ke dalam bis, gue langsung semangat lagi, menghampiri pintu bis, namun ooh.....si pak cik masuk kedalam bis & tidak memperdulikan gue lagi, terus berjalan ke bagian kursi paling belakang, kemudian tidur, rese abissss :p. Barulah setengah jam kemudian, dia bangun, membukakan pintu & akhirnya bis melaju menuju KL. Ketidakberuntungan sepertinya masih enggan beranjak dari diri gue saat itu, bis E2 yang gue tumpangi itu ternyata tidak melewati KL central & tiba-tiba gue sudah berada di jalan Petaling menuju ke Pasar Seni. Bingung, gue turun di Pasar Seni & segera menelpon Delvi untuk menanyakan gimana caranya supaya gue bisa sampai ke KL central. Akhirnya gue mesti melanjutkan perjalanan dengan menggunakan LRT. Hohohohooo....what a day.