I’m going home……yesss to my lovely town……
What a day, bener-bener perjuangan yang cukup panjang untuk bisa sampai dan mencium hawa segar kota Bandung tercinta *halah :p*. Gimana engga, rencana kepulangan yang dijadwalkan pada tanggal 14 November harus gue undur menjadi tanggal 17. Tidak hanya sampai disitu, pada tanggal 17 taksi yang tadinya gue pesan untuk menjemput pada pukul 12 pun harus gue undur 1 jam menjadi jam 13. Kemudian penerbangan yang dijadwalkan pada pukul 15.55 pun ternyata di delay selama 1.5 jam dan kemudian diundur lagi hingga pukul 19.00. Itupun ada satu kejadian lagi, yaitu saat pesawat sudah dalam keadaan siap untuk terbang, ada 2 penumpang yang belum dapat dihubungi karena sedang melanglang buana ntah kemana, akhirnya kurang lebih setelah hampir 15 menit menunggu mereka dapat dihubungi dan masuk ke dalam pesawat. Belum selesai sampai disitu, setelah pesawat lepas landas, ada sedikit suara dari speaker diatas kepala yang berbunyi ngiung-ngiung dan cukup mengganggu telinga, sempat menemani selama hampir 1 jam. But thanks to God akhirnya gue pun dapat dengan selamat mendarat di bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 9 malam WIB. Bergegas gue segera menuju imigrasi, huffhh……antrian ternyata cukup panjang juga, satu hal lagi yang masih harus dijalani dengan sabar. Setelah lepas dari imigrasi, langsung mata lirik kiri kanan mencari mesin ATM karena saat itu gue tidak membawa uang rupiah yang cukup untuk membeli tiket bis angkutan moda ke Bandung, setelah bertanya ke mas mas yang menjaga counter tiket bis, akhirnya gue menemukan mesin ATM yang gue cari. Kembali ke counter bis, gue membeli tiket dan terjadi sedikit percakapan seperti ini:
GW: Mas ke Bandung satu ya, jam berapa bisnya mas?
Mas satu: Jam 10 mba
Gw: Berapa sekarang mas?
Mas satu: tujuhpuluh lima ribu
Mas dua: atas nama siapa? (bertanya ke mas satu)
Mas satu: susy
Mas dua: tujuhpuluh lima ribu mba
GW: itu mas uangnya udah
Mas dua: ooo udah ya (menerima uang dari mas satu), ini kembaliannya mba
GW: makasi mas, eh ya mas, ntar di bis ada yang jualan makanan ga ya?
Mas satu: tergantung bisnya mba, ada yang ada, ada yang ga ada
GW: tapi kalo aqua dapat kan ya?
Mas dua: ooo mba susy mo minum? Kalo minum siyy mba bisa langsung dapat disini
GW: ooo gitu ya mas
Mas dua: ini mba, mba susy mau berapa botol? (bergerak mengambilkan 2 botol aqua)
GW: ah satu aja cukup kok mas
Mas dua: ini buat mba susy saya kasi 2, satu buat disini, satunya lagi nanti untuk di bis mba (sambil tersenyum manis sedikit centil)
GW: wah makasi ya mas (tersenyum sumringah)
Mas dua: wahh senyumnya langsung beda mba susy
GW: hahahaaa….makasi mas (sambil berlalu menuju tempat duduk untuk menunggu bis)
Sambil menunggu bis, gue menelpon ke rumah untuk memberi kabar kalo gue akan naik bis yang jam 10 berarti sekitar jam 1’an tengah malam baru akan tiba di Bandung. Selesai menelpon, tiba-tiba seorang ibu-ibu disamping gue menegur dan meminta gue untuk meminjamkan telpon agar dia bisa menghubungi saudaranya yang akan menjemput, karena dia baru datang dari Hongkong dan belum mempunyai nomor Indonesia. Beberapa saat setelah dia menelpon akhirnya datang juga saudaranya, Alhamdulillah. Kriuk..kriukk…perut sudah berbunyi meminta diisi, tapi untuk beranjak mencari dan membeli makanan rasanya tidak memungkinkan, sewaktu-waktu bisa bisa saja datang dan gue ga mo mengambil resiko untuk ketinggalan bis. Untuk mengalihkan rasa ini, gue menelpon Des, kemudian menelpon si hunny. Saat lagi menelpon hunny, bis datang, gue langsung memutuskan hubungan dan berlari menyambut kedatangan bis. Tapiiiii…..tiba-tiba gue panik, tiket bis ga ketemu! Mas mas yang turun dari bis, sudah teriak-teriak “bandung…bandung…”
GW: mas…sebentar yaa, tiket saya hilang (sambil sibuk mencari didalam tas dan merogoh kantong-kantong celana gue)
Mas tiga: santé aja mba
GW: *masih mencari dengan panik mode on*
Mas dua: eh mba susy, kenapa mba?
GW: aduh mas, tiket saya hilang (tampang panic & capek)
Mas dua: ooooo…..ga papa mba susy, naek aja, saya kan masih ingat dan percaya deh sama mba susy, kan mba susy punya senyum yang paling manis (halah, simas mas ini masih sempet aja ngegombal, tapi gpp deh, setidaknya gue ga perlu nyari2 tiket yg ntah dimana gue simpen)
GW: aduuhh makasi ya mas (sambil tersenyum kembali dengan sangat manis :p)
Ya olloooohhh ntah kenapa dan apa yang terjadi dengan diri gue, mungkin karena rasa capek juga lapar yang melanda. Ga tahan & daripada gue tertawa sendiri didalam bis, again gue menelpon Des & si Hunny, respon mereka? Sudah dapat diduga toh, Des: ya ollooooh mba *sambil tertawa*, sementara hunny berulang-ulang mengucapkan kata “parah…parah….emang parah” :p.
Alhamdulillah….didalam bis ternyata ada yang jualan pop mie (walo mnr si hunny ini makanan tidak sehat, timbang gue kelaparan :p), setelah menghabiskan dan menikmati pop mie yang hangat, sisa perjalanan menuju ke Bandung gue nikmati dengan tidur pulas didalam bis.
Bandung……here I come :D
(sumber gambar: http://www.win-toys.com/)
2 comments:
wakakakakak... gitu sebenernya mba, waktu nerima telp dr mba malam itu :D
ah, bener kt "si hunny"... parah, hehehe...
Wew si hunny masuk ka postingan deui euyyy *menunggu kabar selanjutnya* ngebaca ada yang namanya hunny di beberapa postingan mengucap alhamdullilah
Post a Comment