Saturday, August 14, 2010

curhat buat sahabat - dee

Hmm...tanpa terasa, sudah hampir menjelang 1 tahun, terima kasih sudah menemani gue selama 1 tahun ini, menjadi teman & sahabat yang sangat baik yang membuat gue merasa benar-benar nyaman untuk sharing apapun, sampai satu hal yang mungkin harusnya tidak gue ungkapkan, maafkan gue untuk itu. Ya tanpa harus minta maaf pun, gue tau dia akan selalu memaafkan & memaklumi semua tingkah laku gue, makasi sahabat tersayang. Terima kasih Allah sudah memberikan kesempatan ini, kesempatan untuk menjadi lebih dekat & mengenal dia.
Dan cerita pertama dari buku Rectoverso di bawah ini adalah salah satu curhat yang pernah gue sharing dengan dia :)


Sahabatku, usai tawa ini

Izinkanlah aku bercerita:

Telah jauh, ku mendaki

Sesak udara di atas puncak khayalan
Jangan sampai kau di sana

Telah jauh, kuterjatuh

Pedihnya luka di dasar jurang kecewa
Dan kini sampailah, aku di sini ...

Yang cuma ingin diam, duduk di tempatku

Menanti seorang yang biasa saja
Segelas air di tangannya, kala kuterbaring ... sakit
Yang sudi dekat, mendekap tanganku
Mencari teduhnya dalam mataku
Dan berbisik: "Pandang aku, kau tak sendiri, oh dewiku ..."
Dan demi Tuhan, hanya itulah yang
Itu saja kuinginkan

Sahabatku, bukan maksud hati membebani,

Tetapi ...

Telah lama, kumenanti

Satu malam sunyi untuk kuakhiri
Dan usai tangis ini, aku kan berjanji ...

Untuk diam, duduk di tempatku
Menanti seorang yang biasa saja
Segelas air di tangannya, kala kuterbaring ... sakit
Menentang malam, tanpa bimbang lagi
Demi satu dewi yang lelah bermimpi
Dan berbisik: "Selamat tidur, tak perlu bermimpi bersamaku ..."


Wahai Tuhan, jangan bilang lagi itu terlalu tinggi



(diambil dari Rectoverso, cerita pertama, halaman 1)

No comments: